Updaters, coba sebutkan nama seorang teman di kampusmu. Tanpa berpikir lama, sebutkan 5 image yang lekat dengan teman kamu itu. Jika sudah, sadari hal ini. Image yang kamu persepsikan itu merupakan hasil personal branding teman kamu. Hal-hal yang kita tunjukkan di kehidupan sehari-hari, terutama kehidupan kampus, telah membentuk personal brand kita dengan sendirinya. Tapi coba bayangkan, bagaimana jika kita bisa menciptakan kembali personal brand kita untuk tujuan yang lebih besar?
Sebagai mahasiswa, kita berpotensial untuk diberi proyek oleh dosen,
diliput media, diutus mewakili universitas, atau memimpin organisasi.
Sebenarnya kita semua punya kesempatan yang sama untuk meraih semua itu,
namun hanya sedikit orang yang tahu cara memanfaatkannya, yaitu mereka
yang punya personal brand. Mereka berhasil membuat nama mereka
dikenal sebagai orang-orang yang punya keahlian dan kualitas tertentu,
yang membuat mereka berbeda dan menonjol.
Mereka bisa, kita juga pasti bisa. Berikut adalah langkah-langkah untuk membangun personal brand.
1. Temukan spesialisasi.
Updaters, mengetahui apa keahlian kita menentukan sebagai siapa kita
dikenal. Kamu bisa ambil waktu untuk menggali kembali apa yang menjadi skill dan keahlian kamu, dengan cara mengvaluasi kembali apa passion,
prestasi dan visi kamu. Contohnya, mungkin kamu menguasai bahasa asing,
jago desain grafis, punya banyak pengalaman berorganisasi, atau bisa
juga kamu sangat passionate terhadap dunia teknologi informasi.
Skill dan keahlian tersebut harus merupakan sesuatu yang memioliki nilai
jual dan bermanfaat bagi orang lain.
2. Ciptakan presence.
Orang bisa mengenali kita lewat presence yang kita perlihatkan, maka dari itu tampilkan presence yang sesuai dengan keahlian kita. Mulailah dengan menciptakan presence
kamu dari diri sendiri, melalui penampilan yang rapih nan menarik serta
gaya bicara yang lugas dan jelas. Dengan demikian, akan tercipta
kepercayaan dan kesan yang kuat akan dirimu.
Dalam menciptakan presence, kamu juga bisa membuat website
yang berisikan portofolio kamu, blog unutk publikasi kamu, serta
jadikanlah akun jejaring sosial kamu seperti Twitter, Facebook, Youtube, dan LinkedIn sebagai media promosi yang menunjukkan spesialisasi kamu. Sebagai contoh, kamu ingin membangun brand
sebagai mahasiswa yang mahir desain grafis. Sekarang, untuk
menghasilkan impresi yang menarik, tunjukkan sisi artistikmu, misalnya
dengan berpenampilan rapih, bernuansa cerah and bergaya.Ubah tampilan social media kamu dengan paduan warna yang hidup, serta share
isu-isu dan tips tentang desain grafis, sehingga ketika orang
berkenalan atau mendengar nama kamu, kamu langsung bisa dikenali sebagai
seorang desainer grafis yang handal.
3. Berkomunikasilah!
Bangun relasi di dunia nyata. Ciptakan pergaulan yang luas, awali
dari lingkungan kampus, miliki kenalan dan teman di lain jurusan,
fakultas, maupun lain kampus. Ciptakan koneksi yang kuat dengan para
dosen, sering-seringlah berkonsultasi dan berdiskusi dengan mereka,
sehingga mereka dapat mengenal kamu.
Berkomunikasilah juga di dunia maya. Terus bagikan informasi yang menarik dan bermanfaat di social media,
yang tentunya sesuai dengan spesialisasi kamu. Perbarui terus postingan
kamu dan berkomunikasilah secara intens dengen memberikan komentar ke
tulisan atau blog orang lain, dan balas komentar-komentar yang masuk.
Dengan begitu kamu bisa dikenal luas di dunia maya.
Updaters, penerapan personal branding sejak kuliah akan
berpengaruh besar terhadap diri kita sebagai produk yang bernilai dan
terlebih lagi, pada karir kita dimasa mendatang, karena jika kita
dikenal luas dan memiliki kredibilitas bahwa kita hebat dibidangnya,
maka kita yang akan dipilih diantara pesaing lainnya. Semoga berhasil.
(Artikel ini ditulis oleh Daniel Silaban, Mahasiswa Universitas Sam Ratulangi)
0 komentar:
Post a Comment