Wednesday, May 28, 2014

Jadilah Buah Kelapa dan Sabarlah

Setiap orang sebenarnya mempunyai potensi yang sangat khusus, tapi biasanya potensi itu tersimpan di dalam dirinya. Yang bisa jadi potensi itu baru bisa dikeluarkan setelah melalui beberapa proses, yang kadang proses itu sangat menyakitkan.
Ibaratnya seperti buah kelapa, jika kita ingin mendapatkan santan dari kelapa itu, maka kelapa harus dibelah dulu. Tidak cukup sampai disitu, selanjutnya kelapa harus diparut, barulah keluar santan dari kelapa itu. Dan santan itulah yang kita cari.
Sehingga musibah, tantangan, dan seterusnya, pada hakekatnya kalau kita letakkan sebagai upaya mengeluarkan santan itu. Musibah seperti apapun jangan sampai merontokkan optimisme kita. Yang penting sekarang, jadilah buah kelapa itu dan sabarlah.

Saat buah kelapa itu sedang diparut, karena dengan parut yang sakit itu, akan keluar santan. Dan itulah esensi dari kemuliaan kita. 

Sumber: Titik nol SS

Friday, May 2, 2014

Daynote

Sore itu aku duduk termenung sendiri, ditemani beberapa komponen mati yang selama ini akrab menemani hari-hari di semester menjelang tua di masa kuliahku. seringkali aku memikirkan tentang masa depan, masa depan akan hubungan dua insan yang sedang memadu kasih.

Rasa iri sangat sering mewarnai kehidupan ini, melihat berbagai pasangan muda mudi yang dengan leluasa pergi berdua, menjalani berbagai problema kehidupan bersama. Kalau dua-duanya berasal dari keluarga yang berkecukupan, pasti akan merasakan hal tersebut dengan indah, pergi berdua, nongkrong bareng di cafe, wisata kuliner, liburan bareng, berwisata bareng, ke luar negeri bareng, dsb. Tapi kalau tingkat ekonominya tidak begitu berlebih, ya bisa dibayangkan lah seperti apa modelnya. Intinya jangan pernah memaksakan suatu gaya hidup yang tidak sesuai dengan kondisi kehidupan kita.
Ya, dari luar memang terlihat begitu menyenangkan, namun berdasarkan pengalaman pribadi sih pola, model atau cara menjalin hubungan yang sedemikian rupa tentunya memiliki plus dan minus nya masing-masing.
seperti apa plus minusnya? yang udah pernah berhubungan seperti itu (re:pacaran), pasti tau kan ya :D
Kalau mau ngacu aturan agama ya berhubungan seperti itu yang paling indah ya setelah menikah. Apakah salah mencoba?
jawabannya: tergantung dan terserah individu masing-masing
Jika ditinjau lebih dalam, yang namanya hubungan itu lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Tapi kalo kata orang jodoh itu tidak untuk ditemukan, tapi untuk dibangun, menurutku sih perlu ya hubungan kayak gitu.
tapi apapun itu, semuanya kembali ke pribadi masing-masing
karena hidup itu pilihan
maka pilihlah yang terbaik untuk masa depanmu

_atnh_